Jumat, 25 Maret 2011

"Ayah" dan tangisan kerinduan...

Ayah,...
Gelisah terdengar kabar
Lelah tak berdaya
Saat berpesan tuk pergi jauh
meninggalkan kerinduan cintaku
dan keluargamu

Ayah,....
Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu

Ayah
Rindu datang kepadamu,
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Jiwaku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu

Ayah
Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup ini
Tuk berguna bagi sesama

Ayah
Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu

Ayah
Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
Ayah,
Aku merindukanmu

DIANTARA GURU DAN MESIN JARI

pengabdianku hanya guru tercipta,
seyuman dan harapan slalu ada dalam jiwaku
mendidik dan membimbing anak-anak dengan nafasku
kini,...
pengabdianku harus patuh pada mesin jari
yang dianggap sebagai tuhan,....

kehadiranku,
pagi dan sore pun kau anggap mati,
kau bukan tuhanku,
maka kesetiaanku hanya untuk orang banyak.

wahai,.mesin jari,...
yang selalu menghantui setiap langkahku
yang selalu mengatur waktuku,
hingga datang dan pulang
rasa gelisahpun slalu ada karena,
berharap jiwa ku hadir tuk mengabdi

hey mesin jari, apa agamamu,...
kewajibanku kau anggap tak berguna
hak ku kau telan dengan bisumu

saat mati listrik, kaupun mati
kau hilang,...ditelan waktu
tapi tetap saja kesaksianku mata dan jiwaku
kau anggap hilang,

begitu bangga para pengikutmu,
yang selalu menganggap kau benar benar nyata
kesaksianmu,..membunuh harapan ku
saat jasaku hilang,...
kau tertawa diatas penderitaan ku.

Hey mesin jari ,..
pergilah kau dari perasaan yang tertindas.

Selasa, 08 Maret 2011

BIARKAN AKU

biarkan aku resah
biarkan istri dan anaku tersenyum
biarkan aku gelisah
biarkan istri dan anaku tersenyum
biarkan aku merana
biarkan istri dan anaku tersenyum
biarkan aku menangis
biarkan istri dan anaku tersenyum
biarkan aku terluka
biarkan istri dan anaku tersenyum
biarkan aku yang sakit
biarkan istri dan anaku tersenyum
biarkan aku sendiri yang merasakan jiwaku sepi
dan berharap kebahagiaan selalu tersenyum untuk istri dan anaku.

Waktu Yang Kutunggu

setiap waktu cepat berlalu
berharap angaku terbang membawa senyuman
namun harapan dalam anganku
hilang ntah kemana
sabarpun menanti giliran
walau pahit kutelan ludah tuk menenangkan hati
resahpun dimana mana
taatku agar tetap ikhlas
menjalani liku-liku waktu
yang tak pasti kemana arahnya
kutunggu jawaban yang tak pasti
hanya mulut yang terkunci
tuk menjawab semua ini
wahai sang waktu
berikan senyuman pada waktu yang terbuang
terangi waktu dalam hati
biarkan langkahku menuju harapan

Sabtu, 05 Maret 2011

" WASIT SIA "

tuli terdengar Wasit Goblog,
kau hiraukan semua itu
waktu demi waktu
hela nafasmu tak henti
tak tentu arah kau berlari
berat bebanmu tuk menentukan
ringan kau putuskan
karena tugas kau jalani dengan sia sia,
hatimu kau gadaikan dengan kebohongan,
kau lupakan keluargamu,
kini,...
rasa takut menghantui gerakmu,
hanya ajal yang membuatmu tersenyum,
berbahagialah kau bersama kebohonganmu,

Jumat, 04 Maret 2011

jiwa yang sepi

raut tak bercermin
suara tanpa arah
jauhkan hati kedamaian
langkah tertatih lelah tuk bersemangat
hanya ikhlas tuk menemani dengan setia
biarkan aksi beraksi
tanpa batas,...
walau waktu hilang sesaat
jiwa ini tetap tuk melangkah
walau pahit mendengarnya
waktu ini membunuh jiwa yang sepi
sepi tuk berpikir melalui ringtangan hati
kapan waktuku tuk berteriak
dimana aku sekarang,
dimana aku tuk tersenyum,
dimana aku,kaupun tak tau,...
dimana aku berada,
cukup sudah aku dan karya terakhir,
tuk selalu menemani jiwaku yang sepi

Kamis, 03 Maret 2011

KAU BERKATA TOLONG

jangan kau berkata tolong,
sebelum kau merasakannya apa yang kau harapkan
jangan kau berkata tolong,
sebelum kau menolong apa yang kau tolong
jangan kata berkata tolong,
sebelum kau tolong dirimu sendiri
jangan kau berkata tolong,
sebelum kau diam dan berpikir apa yang harus dilakukan
jangan kau berkata tolong,
sebelum kau mengenal dirimu sendiri
jangan kau berkata tolong,
sebelum kau mengenal siapa yang seharusnya kau kenal
jangan kau berkata tolong,
sebelum kau memperbaiki kata kata dengan sikapmu

ADA TAK BERADA

ada,
sepertinya tak ada
ada,
sepertinya ada
tak ada tapi berada
ada perubahan beharap ada
diantara ada dianggap tak ada
ingin berkata ada
jauh tuk berdiri
lama berpijak beranggap ada
sementara lama tak dianggap ada
yang ada sama dengan yang ada
sejenak diam merenungi yang ada
walau diam sulit untuk berkata ada
adapun ada berharap perubahan pun ada
mulai tuk berhayal ada perubahan
ubah waktu untuk perubahan
bekata kata jauh tuk berharap
impian tak akan terwujud
karena yang ada tak dianggap berada.